Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh...

Thursday, March 27, 2008

Keikhlasan

“Ikhlaskan Niat!!!!”.

Sekitar sepekan yang lalu saya membaca sebaris kata itu pada sebuah blog milik seorang ukhti di Depok. Sangat sederhana, namun cukup membuat hati ini bergetar. Ikhlas, sebuah kata yang simple tapi maknanya tak sesimple susunan hurufnya. Ikhlas, sebuah perbuatan hati yang bagi saya sangat berat.

Lisan ini mungkin sering berkata, “Insya ALLAH aku ikhlas menerima ini.” atau “Ikhlasin aja lah…, cuma gitu aja, koq!” atau “Iya, GPP! Aku ikhlas…!”. Akal ini pun (karena mengetahui keutamaan ikhlas) sering kali berfikir, “Yaudahlah, ikhlas!” atau “Jalani semua ini dengan ikhlas!”.

Namun…. benarkah hati ini telah ikhlas?

Sebuah pertanyaan klasik yang sampai sekarang sering tak terjawab. Parahnya, kadang kala hati ini menjawab dengan kata “Tidak”. Entah kenapa hati ini susah dibuat ikhlas. Terkadang, muncul pikiran nakal, “Apakah ikhlas itu memang sungguh berat dan di luar kemampuanku?” Tapi… jika difikirkan kembali, apakah mungkin ALLAH dan Rasul - NYA memerintahkan kita untuk ikhlas jika memang itu berada di luar kemampuan kita? Bukankah ALLAH adalah Sang Pencipta kita? Bukankah DIA sangat mengetahui batas kemampuan kita? Bukankah DIA adalah Sang Maha Bijaksana? DIA tidak mungkin memerintahkan sesuatu yang berada di luar batas kemampuan manusia!

Jika demikian, berarti sebenarnya saya pun mampu untuk ikhlas. Tapi… kenapa terkadang sangat sulit untuk ikhlas? Apakah itu berarti diri ini yang lemah? Mungkin itu jawabnya.

Lalu bagaimana membuat diri ini cukup kuat untuk selalu ikhlas?

Perbanyak tsaqafah Islam untuk mempertebal ketaqwaan mungkin adalah solusinya. Kawan, bantu saya menjaga ghirah mengkaji Islam ini ya…! Agar diri ini semakin bertaqwa. Aamiin.


Semarang, March 27 2008
12.31 p.m
Haafizhah Kurniasih

0 Comments:

Post a Comment

<< Home